Oleh H. Munandi Shaleh

Mr R SyamsuddinMr.R. Syamsuddin, lahir pada tanggal 1 Januari 1908, di Kaum Sukabumi. Sekolah Agama di Sukabumi 1915, Sekolah ELS (Europesche Lagere) di Sukabumi tahun 1926, AMS (Algemene Middelbare School) di Bandung tahun 1929, RH (Rechtoge School) Universitas Leiden Bagian Hukum di Belanda, Lulus (Predikat Cum Laude) pada tanggal 4 Oktober 1935.

Putra dari Hoofd Penghulu Sukabumi, R.H. Ahmad Juwaeni (Tokoh Ulama Pakauman, yang senantiasa di kritisi oleh K.H. Ahmad Sanusi sekaitan dengan tugas-tugas ulama pakauman diantaranya pengumpul Zakat, Infak, Shodaqoh, dll. yang dianggap oleh Ahmad Sanusi tidak sesuai/menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya).

ahmad djoewaeni

R.H. Ahmad Djoewaeni (Ayahada Mr.R. Syamsuddin) Penghoeloe pertama Sukabumi, dikukuhkan secara resmi oleh Pemerintah Hindia Belanda tanggal 11 November 1912. (Sumber: Dokumen Keluarga)

Syamsudin tertarik dengan pemikiran Ahmad Sanusi, akhirnya ia termasuk menjadi murid dan pengikut Ahmad Sanusi bahkan menjadi anggota dan pengurus AII (Al-Ittihadiyatul Islamiyyah) yang berganti nama menjadi Persatuan Ummat Islam (PUII) Tahun 1944.

Tahun 1952 organisasi ini berfusi dengan Perikatan Ummat Islam (PUI) Majalengka Pimpinan K.H. Abdul Halim (Pahlawan Nasional) menjadi Persatuan Ummat Islam (PUI).

Riwayat Mr. R. Syamsuddin

  1. Tahun 1937 menjadi Volientair di Algemeene Secretaris Bogor.
  2. Tahun 1938 menjadi Comerse Redaktur di Deptemen Urusan Ekonomi Jakarta
  3. Tahun 1940 menjadi Loco Burgemeester (Wakil Walikota) Bogor
  4. Tanggal 20 Januari 1941 diangkat menjadi  Anggota Volksraad mengganti posisi Almarhum M.H. Thamrin
  5. Tahun 1942 menjadi Ketua Muda Partai Indonesia Raya (Parinda)
  6. Tanggal 13 Maret 1942 mulai membantu pekerjaan propaganda Balatentara Dai Nippon dibawah pimpinan Kolonel Macida di Jakarta
  7. Tanggal 18 April 1942 menjadi pucuk pimpinan (Ketua) Pergerakan 3 A (San A Undo Tyuoo Honburtyo atau Jepang Cahaya Indonesia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Indonesia) untuk membantu dalam rangka mempercepat tugas-tugasnya sebagai Ketua A3, ia menerbitkan Surat Kabar yang bernama Asia Raya (Asia Raya,12 Mei 1942)
  8. Tanggal 1 Mei 1943 menjadi Wakil Ketua dari Kantor Besar Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho Tyuoo Honbu Zityo) di Jakarta
  9. Tanggal 1 Mei 1943 diangkat oleh Ir. Sukarno menjadi Kepala Bagian Keselamatan di Kantor Besar “ Putera “ di Jakarta
  10. Tanggal 4 Oktober 1943 menjadi Tyuoo Sangi In oleh Saiko Sikikan di Jakarta
  11. Tanggal 1 Maret 1944 diangkat menjadi Kaigikatyo dari Kantor Besar Jawa Hookookai
  12. Tanggal 2 November 1944 menjadi Walikota (Shicho) Kota Sukabumi (Sukabumi Shi)
  13. Tanggal 28 Mei 1945 menjadi anggota BPUPKI
  14. Tanggal 1 oktober 1945 dikukuhkan menjadi Walikota Sukabumi oleh BKR Sukabumi pimpinan K.H. Acun Basyuni dan KNID Kota Praja Sukabumi yang diketuai oleh dr. Abu Hanifah
  15. Antara tahun 1945 –1946 menjabat Komandan Hizbullah yang bermarkas di Pondok Pesantren Gunung Puyuh Sukabumi
  16. Tahun 1947 ikut Hijrah ke Yogyakarta beserta pejabat pemerintah RI lainnya sebagai konsekwensi dari perjanjian Renville antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda
  17. Tanggal  11 November 1947 s.d. 29 Januari 1948 menjadi Wakil Perdana Menteri 1 (hasil resafle) mewakili Masyumi (pada Kabinet Mr. Amir Sjarifuddin/Kabinet RI VI)
  18. Tanggal  4 Agustus 1949 s.d. 20 Desember 1949 menjadi Menteri Penerangan mewakili Masyumi (pada Kabinet Perdana Menteri Drs. Moh, Hatta/Kabinet Presidensieel RI IX) berdasarkan Penetapan Presidien Nomor 6 Tahun 1949
  19. Tanggal 20 Desember 1949 s.d. 21 Januari 1950 menjadi Menteri Penerangan mewakili Masyumi (Pada Kabinet RIS Pimpinan Drs. Moh. Hatta/Kabinet RI X)
  20. Tanggal 23 Januari 1950 s.d. 15 Oktober 1950 (sampai dengan meninggal dunia), Era Kabinet Perdana Menteri Muhammad Natsir jilid 2 ia diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa berkuasa penuh pada Pemerintah Republik Pakistan berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 75 Tahun 1950, dan jabatan ini  merupakan jabatan yang terakhir dalam pemerintahan, juga ia masih menjabat sebagai pejabat Ketua Umum PB PUII pengganti Ahmad Sanusi yang telah meninggal pada tanggal 31 Juli 1950/15 Syawal 1369 H.

Dalam tahun yang sama tepatnya tanggal 15 Oktober 1950, Syamsuddin menyusul pula shahabat dan gurunya seperjuangan, K.H. Ahmad Sanusi untuk menghadap sang Illahi meninggalkan dunia yang fana ini di Jakarta, Jenazahnya di shalatkan di Masjid Agung Sukabumi dan  dikebumikan di pemakaman umum Ciandam Sukabumi.

jenazah mr r syamsuddin

Untuk mengenang jasa-jasanya Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya pada nama Rumah Sakit Daerah dan atas saran Ir. Sukarno namanya diabadikan pula menjadi nama jalan di depan Pemerintah Kota Sukabumimi, sedangkan Presiden Republik Indonesia (H.M. Suharto) menganugerahkan Bintang Maha Putra Utama pada tanggal 12 Agustus 1996 di Jakarta.

BUKU BACAAN 

  1. Anonimous., Sejarah Peristiwa Bojongkokosan : 9 Desember 1945. Dewan Harian Cabang Angkatan-45 Kotamadya DT II Sukabumi, tt.
  2. Bahar, Saafroedin, dkk., Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) : 28 Mei 1945 – 22 Agustus 1945, Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta, 1995.
  3. Falah, Miftahul., Riwayat Perjuangan K.H. Ahmad Sanusi. Mayarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sukabumi, 2009.
  4. Iskandar, Yoseph, dkk. Pertempuran Konvoy Sukabumi-Cianjur 1945-1946. PT. Sukardi LTD, Jakarta, 1997.
  5. Jaya, Ruyatna., Sejarah Sukabumi. Yayasan Pendidikan Islam (YPI), Sukabumi, 2002.
  6. Mawardi, Asep Mukhtar., Haji Ahmad Sanusi dan Kiprahnya dalam Pergolakan Pemikiran KeIslaman dan Pergerakkan Kebangsaan di Sukabumi 1888 – 1950. Tesis Magister Ilmu Sejarah pada Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro, Semarang, 2011.
  7. Mawardi, Asep Mukhtar, dkk., Cita Kota Sukabumi dalam Arsip. Anri, Jakarta, 2013.
  8. Radik Utoyo Sudirjo., Album Perang Kemerdekaan 1945-1950. Almanak R.I./BP Alda, Jakarta, 1983.
  9. Shaleh, Munandi, dkk., Masjid Agung dari Masa ke Masa. DKM Masjid Agung Kota Sukabumi, Sukabumi, 2013.
  10. Shaleh, Munandi., K.H. Ahmad Sanusi : Pemikiran dan Perjuangannya dalam Pergolakan Nasional. Attadbir, Sukabumi, 2013.
  11. Sulasman., K.H. Ahmad Sanusi (1889-1950); Berjuang dari Pesantren ke Parlemen. PW PUI Jawa Barat, Bandung, 2007.

* H. Munandi Shaleh, Ketua Umum PD PUI Kota Sukabumi.

Written by puijabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *