Indramayu. Sambutan hangat dan unik dari pelajar SMP PUI Haurgeulis laksana penyambutan tamu kenegaraan saat ketua umum DPW PUI Jabar, KH Iman Budiman, S.Th.I.M.Ag. tiba di pintu gerbang SMP PUI Haurgeulis, disambut oleh ketua DPD PUI Indramayu, H. Wahidin, MM, beserta jajaran PD PUI Indramayu, pagi hari Selasa, 8 Nopember 2022.
Kedatangan ketua Umum PUI Jabar beserta jajaran pengurus DPW dalam rangka kunjungan silaturahim dan sosialisasi kebijakan dan regulasi DPP PUI kepada seluruh jajaran pengurus dan keluarga besar PUI Indramayu, terutama pedoman regulasi tentang Pendidikan dan Pengelolaan Aset dan Wakaf.
Dalam sambutannya, ketua DPD PUI Indramayu, Wahidin, menyampaikan kesiapannya untuk mewakafkan seluruh waktunya menghidupkan organisasi PUI karena sudah memasuki masa pensiun dari pekerjaannya sebagai ASN di Indramayu, “Selain hari Rabu, silakan PC PUI mengundang saya untuk hadir dan keliling dalam rangka menghidupkan PUI, saya siap”, ujar Wahidin yang sudah memasuki periode kedua jabatan sebagai ketua DPD. Bahkan, ketua DPD PUI Indramayu menantang ketua umum DPW PUI Jabar untuk turut berkeliling menyapa dan membina PC PUI di Indramayu.
Tantangan pa Wahidin ternyata disambut oleh ketua umum DPW PUI Jabar. Dalam sambutan sekaligus arahannya, KH Iman Budiman siap mendatangi PC PUI di Indramayu menemani ketua DPD sebagai bentuk keseriusan membangun organisasi PUI yang lebih tertata dan terbina.
Menurut Iman, tugas pengurus PUI laksana kepala rumah tangga, ia bertanggung jawab secara internal dan eksternal. Secara internal bertanggung jawab memenuhi nafkah lahir dan batin anak-anak PUI, secara eksternal membina hubungan baik dengan tetangga, lembaga sejenis, dan pihak pemerintah.


Selanjutnya Iman yg juga merupakan anggota DPRD kab Bandung Barat berpesan agar DPD PUI Indramayu segera melengkapi struktur PC di Indramayu yang masih menyisakan 10 kecamatan di Indramayu yg belum memiliki struktur PUI. Juga diharapkan melengkapi struktur badan otonom seperti pemuda, Hima, hijar, dsb. agar PUI dapat segera menjadi organisasi yang modern.
Terakhir, menyitir kisah abu Ayyub Al Ansori sahabat nabi yg meyakini sabda nabi tentang takluknya konstantinopel oleh pemimpin dan pasukan terbaik, berabad-abad lamanya berganti-ganti ekspedisi pasukan muslim mencoba menaklukkan benteng konstantinopel, yg akhirnya di tahun 1245, 7 abad setelah nubuwah nabi Muhammad Saw, konstantinopel takluk dan berganti nama menjadi Istambul hingga saat ini. Kisah ini sebagai pesan pentingnya pewarisan pesan dakwah kepada generasi di masa depan, ketika usia PUI sudah 105 tahun, hendaknya kita merasa khawatir akan generasi PUI di masa depan, agar warisan pendahulu PUI terus tersampaikan pada generasi selanjutnya. (Hg)

Written by PUI Jabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *