COVER9

Tanpa terasa, Persatuan Ummat Islam (PUI) sudah memasuki usia yang ke-57 tahun, sebuah usia yang cukup untuk menjadikan PUI sebagai organisasi yang matang, sekaligus membuktikan bahwa PUI mampu eksis di tengah bermunculannya ormas Islam sejenis hingga saat ini.

Kita berharap, segenap pimpinan, pengurus, anggota, aktivis, dan simpatisan PUI tergerak dan mampu menjadikan “Haru Fusi”, Hari Ulang Tahun (HUT), atau atau Milad Ke-57 PUI Tahun 2009 ini sebagai Momentum Peningkatan Amaliah Dakwah PUI. Sekadar catatan bagi yang lupa, PUI berdiri pada 5 April 1952/9 Rajab 1371 H di Bogor, Jawa Barat, sebagai hasi fusi atau penggabungan dua ormas besar Islam pimpinan dua tokoh ulama dan pergerakan besar bangsa ini, ditunjukkan K.H.Abdul Halim (PUI Majalengka) dan KH. Ahmad Sanusi (PUII Sukabumi).

Tahun ini memang mestinya menjadi tahun kebangkitan dan gairah baru PUI. Pasalnya, tahun 2008 bisa dikatakan merupakan “tahun peningkatan popularitas PUI”. Dalam tahun 2008, ada dua hal yang membuat kader-kader PUI bahagia dan bangga, baik di tingkat nasional maupun regional Jawa Barat.

Di tingkat nasional, salah seorang pendiri PUI, KH. Abdul Halim, diangkat pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Di tingkat regional Jawa Barat, Ketua Umum PB PUI, KH. Ahmad Heryawan, Lc. terpilih menjadi Gubernur Jabar –sebuah fenomena politik yang tidak diprediksi pengamat politik mana pun.

Bagi PW PUI Jabar, momentum kebangkitan itu terus dijaga, salah satunya dengan menjadikan “Hari Fusi ke-57” tahun ini sebagai momentu kelahiran Majalah INTISABI. Penerbitan majalah ini intinya dimaksudkan sebagai media komunikasi, informasi, dan dakwah demi menunjang syiar, amaliah, dan eksistensi serta pengembangan organisasi PUI.

Selain itu, penerbitan ini juga didasari kesadaran, kader PUI sebenarnya harus aktif berdakwah melalui tulisan atau media massa. Tokoh pendiri PUI, KH. Ahmad Sanusi, sudah memberi contoh saat ia menerbitkan majalah al-Hidayah al-Islamiyah (Petunjuk Islam) dan majalah at-Tabligh al-Islami (Dakwah Islam) sebagai bahan bacaan dalam rangka da’wah bi al-lisan (dakwah yang disampaikan secara lisan), sekaligus mendukung kinerja organisasi al-Ittihadiat al-Islamiyah dan lembaga pendidikan Syams al-‘Ulum (Pesantren Gunung Puyuh).

Segenap kader PUI diharapkan mendukung eksistensi majalah ini dengan mengirimkan tulisan, reportase/berita, maupun mengembangkan pemasaran (iklan, promosi, dan sirkulasi). Semoga amaliah penerbitan ini menjadi penunjang terlaksananya Ishlahuts Tsamaniyah PUI. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Redaksi

Written by puijabar

This article has 1 comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *