Kabar Wanita PUI
Wanita PUI, Perspektif Teori Organisasi
Organisasi Wanita PUI adalah organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan. Organisasi ini berasaskan Islam, berpedoman kepada Al-Qur’an dan As-Sunah, menurut pemahaman ahli sunnah wal jama’ah.
Landasan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara 1945.
Wanita PUI berfungsi kedalam dan keluar. Kedalam, membina, membimbing, dan mengembangkan potensi anggota Wanita PUI. Keluar, menjaga citra dan menjalankan visi dan misi Persatuan Umat Umat Islam (PUI).
Tujuan Wanita PUI adalah mewujudkan pribadi muslimah yang menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan tuntunan Syari’ah Islam.Tujuannya ini begitu ideal.
Dalam usahanya mencapai tujuan tersebut, organisasi Wanita PUI berusaha:
- Membina anggota Wanita PUI tentang pemahaman dan pengmalan ajaran Islam secara Kaaffah diatas landasan Aqidah Islamiyah.
- Meningkatkan ghirah anggota Wanita PUI untuk beramal ibadah dan bermuamalah yang sesuai dengan agama Islam.
- Melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan rumah tangga atau keluarga sakinah mawwadah warahmah (bahagia dan sejahtera).
- Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan pengkajian bagi pengembangan sumber daya wanita dalam upaya menyejahterakan bangsa dan negara.
- Memberikan pemahaman mengenai hak asasi manusia, hukum, dan pengertian politik dalam hidup bermasyarakt dan bernegara.
- Melakukan kerja sama dengan lembaga di lingkungan PUI untuk mencapai tujuan PUI secara menyeluruh.
- Mengadakan kerjasam dengan pemerintah dan organisasi wanita lainnya dalam memberdayakan potensi wanita dengan memperhatikan visi dan misi yang sama.
- Memberdayakan ekonomi anggota wanita PUI untuk menuju kemandirian umat dalam ekonomi dalam segala aspek kehidupan.
Mewujudkan usaha tersebut tidaklah mudah. Karenanya, harus ada kesungguhan dan konsistensi para penggeraknya.
Wanita PUI dalam perjalanan menggerakan organisasi banyak mengalami tantangan intern, ekstern, dan pasang-surut dalam menjalankan roda organisasi.
Begitu juga dalam mengarungi daur hidup organisasi Wanita PUI ini, ketika mulai berdiri dan berkembang mengalami kemajuan dan kemunduran.
Kemajuan dan kemunduran adalah dua tahap yang harus dijalani oleh setiap organisasi. Daur ini dijadikan sebagai pelajaran dan pengalaman untuk dasar perjuangan dalam menggerakan dan melestarikan organisasi ini.
Banyak literatur teori organisasi yang mengemukakan pandangan tentang bias pertumbuhan. Saat organisasi makin besar, akan makin baik adalah konsisten dengan prasangka kemajuan (pertumbuhan) tersebut. Demikian pula halnya dengan keyakinan, kemajuan (pertumbuhan) akan meningkatkan kelangsungan hidup, sama artinya dengan keefektivan gerak organisasi dan mewakli keberhasilan.
Wanita PUI selain berusaha untuk meraih kemajuan pertumbuhan, harus siap dan dapat mengelola saat terjadinya kemunduran organisasi. Dalam mengelola kemunduran bukan saja berarti harus mengembalikan apa yang telah dilakukan pada masa pertumbuhan. Tetapi harus dapat meninventarisasi penyebab terjadinya kemunduran dan mencari solusi bila mengalami suatu kemunduran.
Daur itu alami yang mencirikan dinamika dan tingkat perubahan baik dalam memfungsikan struktur maupun loyalitas penggerak selama terjadinya kemunduran.
Kemunduran ini bisa sesaat atau berjalan panjang, yang idealnya tidak terdapat pada masa pertumbuhan. Kemunduran ini mengakibatkan meningkatnya energi para pengerak organisasi, karena harus dapat mengelola perubahan. Energi ini akan digunakan lebih besar selama terjadinya kemunduran dibandingkan dengan waktu pertumbuhan.
Penggerak harus bijak pada saat terjadinya kemunduran, karena ada kemungkinan para penggerak (pengelola) akan menghadapi konflik yang lebih tinggi, permainan politik yang bertambah, penolakan yang meningkat terhadap perubahan, dan kehilangan kredibilitas.
Menghadapi semua itu, Wanita PUI berusaha dengan upaya menjernihkan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi, mensentralsasi pengembilan keputusan, mendesain kembali struktur dan program kerja, serta mengembangkan inovasi terhadap hal-hal yang dianggap perlu.*
Berita PUI
Wanita PUI Jabar Gelar Pelatihan Bimbingan Pernikahan
![]() |
Foto Pelatihan Bimbingan Pernikahan bagi Ummahat dan Akhowaat. Foto/Zoom |
Berita PW
PELATIHAN BIMBINGAN PERNIKAHAN
![]() |
Foto by Azis Sanjaya |
- Peserta mengetahui konsep persiapan pernikahan secara islami sesuai dengan sunah Rasul agar terbentuk keluarga Islami dan membangun Generasi Rabbani.
- Memotivasi peserta agar mampu mempraktekkan materi seminar dalam kehidupan nyata terutama mengenai konsep ta’aruf dan walimah yang sesuai dengan syariat Islam.
- Menambah wawasan peserta tentang proses ta’aruf dan menciptakan pelaminan syurga (menemukan jodoh dunia akhirat).
- Peserta mengetahui tips berkomunikasi yang efektif dengan orang tua dalam proses mencapai pernikahan sesuai dengan syariat Islam. (Zoom)
Berita PW
Korp Mubaligh Wanita PUI Jabar Gelar Tabligh Akbar
PUIJABAR.ORG — Kegiatan rutin Wanita PUI Jabar yang terhimpun dalam Korp Mubaligh kembali menggelar kegiatan tabligh akbar. Untuk bulan Mei ini mereka menggelar acara di Masjid Agung Ujung Berung Kota Bandung, Sabtu (17/5/2014) yang dihadiri ratusan peserta.
Meski sedianya yang akan mengisi tausyiah adalah Ibu Netty Prasetyani Heryawan (Ibu Gubernur Jabar) namun karena kesibukan mengisi acara di luar kota sehingga berhalangan hadir. Hal ini tidak mengurangi antusias para ibu-ibu jamaah dalam menimba ilmu.
Sebagai pengganti Korp Mubaligh Wanita PUI Jabar menghadirkan narasumber Dr.Isep Zaenal Arifin,M.Ag dari UIN Sunan Gunung Djati. Dalam tausyiahnya Ustadz Isep membahas tentang arti dan makna shalat sesuai dengan tema tabligh akbar yakni dalam rangka menyambut Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Di hadapan ratusan ibu-ibu ustad Isep mengulas tentang beberapa kategori shalat. Diantaranya adalah shalat yang tertolak yakni shalat yang dilakukan kaum munafiqin. Mereka,jelas ustadz Isep melakukan shalat hanya untuk mendapat pengakuan manusia atau ingin dipuji. Shalat mereka dikerjakan dengan malas dan setengah hati.
“Sementara shalatnya kaum mukmin adalah shalat makbul yang dilakukan dengan khusyuk. Maka dalam Surat Al Mukminun ,Allah memberi kabar gembira bagi mereka yang khusuk dalam shalatnya. Mereka yang khusyu dalam shalat akan mendapat keberuntungan,”jelasnya.
Untuk itu ajak Ustadz Isep,meski shalat dengan kriteria khusyu sangat sulit namun sebagai seorang mukmin harus terus berusaha. Salah satu cara untuk bisa khusyu adalah dengan ikhlas dan selalu merasa Allah selalu melihat kita.
Sementara itu usai acara ,Ketua Korp Mubaligh Wanita PUI Jabar,Hj. Ati,M.Ag kepada puijabar.org menjelaskan bahwa kegiatan tabligh akbar tersebut diikuti 83 Majelis Taklim se-Bandung Raya dengan jumlah jamaah yang biasa hadir lebih dari 500 ibu-ibu dan telah rutin diadakan setiap Sabtu ke-3. Waktunya di mulai sejak pukul 08.00 – 11.30 wib. Selain tabligh akabar Korp Mubaligh Wanita PUI Jabar juga mengadakan acara outbond.
“Untuk bulan depan insya Allah kita akan mengadakan outbond di daerah Pangalengan. Bagi ibu-ibu yang akan ikut silakan menghubungi majelis taklimnya,nanti akan kita fasilitasi,”ujarnya.[Im@n]
Komentar Terbaru