DPP PUI
ISLAM WASATHIYYAH Arah, Gerak dan Langkah Dakwah PUI
Training Muslih PUI Jawa Barat se-Priangan Timur |
Oleh: H. Nurhasan Zaidi (Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI)
DPP PUI
DPP PUI Gelar Pelatihan Jurnalistik di Bandung
Puijabar.org, Bandung — Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI) mengadakan training jurnalistik di Hotel Kanira Bandung Selasa (15/3/2016).
Pelatihan diikuti sejumlah pengurus PUI dari berbagai daerah, termasuk Bandung , Jakarta, Tasikmalaya, Garut, dan Majalengka.
Sekretaris Jendral DPP PUI Iman Budiman dalam sambutan pembukaannya menyatakan, PUI harus memanfaatkan media sebagai sarana dakwah dan sosialisasi program & kegiatan.
“Pelatihan jurnalistik ini merupakan pelatihan yang pertama kalinya diadakan oleh DPP PUI guna memberikan asupan bagi para anggota organisasi dengan harapan mampu berkontribusi dalam bidang teknologi sehingga dapat memajukan nama organisasi melalui berbagai media sosial,” ujar Iman yang juga memberi materi tentang Pentingnya Dakwah melalui Media.
Materi Pelatihan disampaikan Ketua Biro Media dan Komunikasi PW PUI Jabar yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Intisabi, Asep Syamsul M. Romli alias Kang Romel.
Di awal pelatihan, Kang Romel langsung meminta para peserta untuk menulis berita untuk dievalusi sebagai pre-test. Seluruh hasil naskah berita diperiksa langsung Kang Romel ke meja masing-masing, lalu dievaluasi dan dikoreksi.
Menurut Kang Romel, pedoman penulisan berita antara lain formula 5W+1H, Bahasa Jurnalistik, dan gaya Piramida Terbalik dengan mengedepankan unsur WHO dan/atau WHAT di awal alinea pertama.
“Rumus dasar menulis berita itu SIAPA melakukan APA, kapa, di mana, kenapa, dan bagaimana,” jelasnya. Ia mengatakan, bahkan PD PUI yang tidak mengadakan kegiatan pun bisa menjadi berita. “Misalnya, PD PUI mana gitu… vakum karena apa..,” ujarnya mencontohkan.*
DPP PUI
Seruan DPP PUI: Pilih Caleg Kader PUI dan Dikenal Baik!
PUIJABAR.ORG — Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI) menyerukan jamaah PUI dan umat Islam pada umumnya agar menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2014 alias tidak Golput dan memilih caleg dan calin DPD dari kader PUI.
Dalam seruan tertanggal 25 Februari 2014 yang ditandatangani Ketua Umum DPP PUI H. Nurhasan Zaidi dan Sekjen H. Ahmadie Thaha itu, DPP PUI juga mengemukakan kriteria caleg pilihan umat, yaitu dikenal baik, dikenal mampu, dikenal komitmen terhadap Islam, dan dikenal punya peluang terpilih. (mel/puijabar.org).
DPP PUI
Pernyataan Sikap DPP PUI tentang Krisis Mesir
Mesir adalah lempeng peradaban ummat Islam dan kebudayaan Timur Tengah. Apa yang terjadi di sana akan berpengaruh kepada seluruh kawasan Timur Tengah dan dunia Islam. Saat ini, tengah terjadi krisis politik dan kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap Presiden Muhammad Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih oleh rakyatnya secara langsung dan demokratis.
Kami menilai bahwa perkembangan demokrasi di Mesir sudah tidak sehat karena diinterevensi oleh militer. Proses demokratisasi dan transisi demokrasi Mesir telah dibuat cacat oleh sikap militer dengan arogansi kekuatannya. Kudeta terhadap kekuasaan yang Sah tak ubahnya sebagai tirani yang tak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
Selain itu, kami melihat bahwa krisis di Mesir bukan hanya masalah krisis politik saja, tetapi juga masalah eksistensi dakwah Islam di Mesir, selain berdampak buruk karena menghambat civil society dan eksistensi ormas Islam di Mesir.
Dilihat dari sudut pandang Indonesia, Mesir sudah lama berhubungan dengan Indonesia. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Mesir adalah negara pertama di dunia yg mengakui kemerdekaan negara Republik Indonesia. Ketika itu Indonesia diwakili oleh KH. Agus Salim dan Sutan Syahrir melakukan lawatan ke Mesir di awal kemerdekaan Indonesia, dengan bantuan Ikhwanul Muslimin yang memfasilitasi pertemuan sehingga dapat menghadap ke Raja Faruk, penguasa mesir saat itu. Dalam pertemuan itulah Mesir memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia melalui perwakilan Indonesia KH. Agus Salim dan Sutan Sahrir.
Atas segala yang telah terjadi itu, kami dari Dewan Pengurus Pusat PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI) menyatakan sikap:
- Menolak segala bentuk intervensi terhadap demokrasi, termasuk intervensi asing di luar negara Mesir yang akan mencampuri urusan dalam negeri mereka dengan memanfaatkan militer dan pihak oposisi, justru akan menghancurkan peluang transisi demokrasi yang terjadi.
- Mendorong adanya perdamaian dengan bentuk dialog antara seluruh elemen politik dan organisasi di Mesir. Utamanya antara Ikhwanul Muslimin sebagai ormas terbesar dengan Pimpinan Militer.
- Sebagai sesama bangsa yg mayoritas muslim terbesar di dunia dengan rasa cinta dan ukhuwah kami turut mendo’akan agar situasi politik dan dakwah di Mesir cepat pulih kembali.
- DPP PUI menyerukan agar kaum muslimin di seluruh dunia membaca doa qunut nazilah untuk mendoakan saudara-saudara kita di Mesir serta diselamatkan dari pembantaian karena pertikaian.
- Meminta pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional untuk mendesak lembaga HAM internasional agar berupaya semaksimal mungkin mencegah terjadinya aksi pelanggaran HAM oleh militer di Mesir terhadap rakyat civil.
Demikian pernyataan sikap dan seruan Persatuan Ummat Islam. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa para korban civil di Mesir dan semoga krisis di Mesir segera berakhir, aamiin.
Jakarta, 05 Juli 2013/26 Sya’ban 1434
Dewan Pengurus Pusat PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI),
H. Nurhasan Zaidi (Ketua Umum)
H. Ahmadie Thaha (Sekretaris Jenderal)
Komentar Terbaru