Ilustri by Google
EMBUN PAGI
Oleh: H. Eka Hardiana
Sangat Berbahaya Berbuat Dosa, Bila Tidak Memperhatikan Akibat Dosa yang Dilakukan
Sangat berbahaya kalau kita berbuat dosa lalu tidak memperhatikan dosa-dosa kita, “Aku melihat setiap orang yang terpeleset akibat sesuatu, atau tergelincir dalam hujan pasti dia melihat penyebab jatuhnya. Memang ini tabiat setiap makhluk untuk lebih ber-hati-hati agar tidak jatuh untuk kedua kalinya atau untuk melihat–dengan ke-hati-hatian dan kesadarannya–bagaimana dia bisa hilang keseimbangan karenanya.
Belajar dari hal ini, aku katakan, “Hai, orang yang tergelincir ber-kali-kali! Tidakkah engkau melihat penyebab jatuhnya sehingga engkau lebih bisa ber-hati-hati. Atau, engkau mencela perbuatanmu dan memegang kendalinya agar tidak terjatuh untuk kedua kalinya. 
Kebanyakan orang yang memperhatikan bagaimana ia terjatuh, itu karena ke-hati-hatiannya, sebagaimana pendapatku. Namun, yang mengherankan adalah dirimu. Bagaimana engkau tergelincir karena suatu dosa lalu mengulangnya lagi?”
[Shaidul Khathir. Ibnul Jauzi, hal 140]
Demikianlah, kita ketahui bagaimana generasi tabi’in sangat waspada terhadap luka-luka dosa beserta akibatnya, “Saudaraku engkau telah mendengar kabar tentang generasi ini maka berjalanlah di atas jalan mereka. Engkau telah tahu pemahaman mereka maka pahamilah sebagaimana mereka memahami. Kapan pun engkau menempuh jalan mereka, engkau menjadi pendamping mereka.”
[Al-Mawaidh wa Al-Majalis, Ibnu Al-Jauzi, hal 22]
Ya Rabbi,
Berapa kali aku tergelincir dan aku tidak mengingat-Mu

Sedangkan Engkau Tuanku dalam kegaiban selalu ingat padaku

Sungguh, aku akan menangis dengan air mata penuh penyesalan

Dan aku akan menangis dengan tangisan kesedihan
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang yang berdoa kepada-Mu dengan badan namun hatinya lari dari-Mu. 
Ya Allah, wahai Zat yang paling kami cintai, wahai Zat yang paling kami muliakan, janganlah Engkau jadikan kami orang hina di-ssi²-Mu.
Ya Allah, aku tidak akan melupakan dosaku. Aku memohon ampunan kepada-Mu. 
Ya Allah, berilah aku rezeki tobat yang benar-benar ikhlas. 
Wahai Zat yang Mahamulia, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka Jahannam dan dari panas nereka Jahannam. 
Ya Allah, apabila Engkau mengadzabku maka janganlah Engkau mengadzabku di depan salah seorang dari makhluk-Mu sehingga tidak dikatakan telah diadzab orang yang berdoa kepada-Mu. 
Ya Allah berilah aku rahmat karena saudara²ku dan janganlah Engkau haramkan mereka dari rahmat-Mu karena aku. Aamiin, aamiin.
(Selesai)
Sumber:
Kitab Lamhah Tarbawiyah min Hayah At-Tabi’in, Asyraf Hasan Thabal (Edisi Indonesia, Tarbiyah Ruhiyah Ala Tabi’in)
Pamoyanan, 9 Sya’ban 1441 H/3 April 2020 M (Zoom)

Written by puijabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *