Uus Putria
Oleh: Uus Putria 

Saudaraku,
Suatu hari Fudhail Ibn Iyadh Rahimahullah melihat anaknya membersihkan daun neraca dengan ujung bajunya, sebelum ia menaikkan barang yang ia mau timbang.
Beliau bertanya: kenapa kamu lakukan itu nak… ?
Putranya menjawab: 

”حتى لا أزن للمسلمين غبار الطريق.“

Agar jangan sampai debu jalanan ikut aku timbang juga bagi kaum muslimin.

Imam Fudhail pun menangis Beliau berkata:

”إن عملك هذا يا بني عندي أفضل من حجتين وعشرين عمرة.“

Wahai anakku… Apa yang kamu lakukan ini menurut ayahmu lebih utama daripada dua kali berhaji, dua puluh kali berumrah.”

(Ummatul Uzhoma’: 336)

Saudaraku,
Dari kisah tersebut dapat kita ambil hikmah, bahwa menjaga kejujuran dan kehati-hatian dalam berdagang memiliki nilai utama bahkan lebih utama daripada menunaikan ibadah haji dua kali, dua puluh kali berumrah. Karena kehati-hatian dalam berdagang anak dari Imam Fudhail Ibn Iyadh Rahimahullah membersihkan debu (yang tak seberapa beratnya) daun neraca timbangannya…

Saudaraku,
Kita senantiasa dianjurkan berdoa untuk mengiringi setiap aktivitas kita agar tidak tersesat atau disesatkan oleh syaitan atau orang yang berwatak syaitan,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ، أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ، أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ، أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak sesat atau disesatkan (syaitan atau orang yang berwatak syaitan), agar tidak berbuat kesalahan atau disalahi, agar tidak menganiaya atau dianiaya (orang), dan agar tidak berbuat bodoh atau dibodohi.”

(HR. Abu Daud No. 5094, HR. Tirmidzi No. 3427, HR. An Nasai No. 5501, dan HR. Ibnu Majah No. 3884. Lihat Shahih Tirmidzi 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336).

Saudaraku,
Al-Imam Al-Hafizh Al-Mundziri rahimahullah mengatakan,

وناسخ العلم النافع له أجره وأجر من قرأه أو نسخه أو عمل به من بعده ما بقي خطه

“Orang yang menyalin ilmu bermanfaat mendapatkan pahalanya sendiri, pahala yang membaca, menyalin, atau yang beramal karenanya, setelah wafatnya, selama tulisannya tetap ada.”

(At-Targhib Wat-Tarhib jil. 1 hlm. 65)

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alusy Syaikh hafizhahullah berkata:

ﺃعظم ﻣﺎ ﺗﺠﺎﻫﺪ ﺑﻪ ﺃﻋﺪﺍﺀ اﻟﻠﻪ ﷻ ﻭﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻧﺸر اﻟﻌﻠﻢ، ﻓﺎﻧﺸﺮﻩ في ﻛل ﻣﻜﺎﻥ ﺑﺤﺴﺐ ﻣﺎ ﺗﺴﺘﻄﻴﻊ.

“Jihad terbesar yang engkau lakukan terhadap musuh-musuh Allah Azza wa Jalla dan syaitan adalah menyebarkan ilmu, maka sebarkanlah ilmu di setiap tempat sesuai kesanggupanmu.”
(Al-Washaya al-Jalilah, hlm. 46).

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menyebarkan ilmu sesuai kesanggupan kita untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.
Wallahua’lam bishawab. (Zoom)

Written by puijabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *