Cara Menulis Berita PUI

asm romli pelatihan jurnalistik pui

Oleh ASM. Romli

CARA menulis berita PUI ini dimaksudkan sebagai panduan bagi jamaah PUI, khususnya mereka yang bertugas di bagian humas atau media di PD, PC, Pesantren, atau Sekolah PUI, agar bisa membuat berita “standar jurnalistik”.

Diharapkan, panduan ini memacu “kesadaran media” dengan senantiasa mempubliksikan dinamika atau kegiatan PUI di berbagai tingkatan. Kirimkan saja beritanya ke admin website www.puijabar.org via email atau melalui menu KIRIM TULISAN.

Kita awali dari pengertian berita. Berita adalah laporan peristiwa atau kejadian. Etika jurnalistiknya, dalam membuat laporan itu tidak boleh ada tambahan opini atau pendapat pribadi penulis berita.

Laporkan saja “apa adanya” dalam arti “murni” pelaporan kegiatan. Jika ada opini atau komentar tentang sebuah kegiatan, silakan membuat tulisan tersendiri berupa artikel opini.

Unsur Berita

Sebuah berita (laporan peristiwa) berisikan unsur 5W+1H, yaitu

  1. WHAT (apa yang terjadi)
  2. WHO (siapa yang terlibat dalam kejadian itu, misalnya siapa yang mengadakan kegiatan atau pengisi acara)
  3. WHEN (kapan kejadiannya, yakni unsur waktu –isim zaman)
  4. WHERE (di mana kejadiannya, tempat kegiatan –isim makan)
  5. WHY (kenapa terjadi, mengapa diadakan kegiatan itu atau apa tujuan kegiatannya)
  6. HOW (bagaimana proses kejadiannya, bagaimana jalannya acara).

Struktur Berita

Susunan naskah berita terdiri dari:

  1. Judul (Head) – judul berita berupa kalimat “lengkap”, subjek + predikat, mubtada + khobar.
  2. Teras (Lead) – alinea atau paragraf pertama, berisi fakta terpenting atau hal yang paling pokok.
  3. Isi (Body) – uraian atau penjelasan teras.

Contoh judul berita:

  1. PW PUI Jabar Gelar Mukerwil di Bandung
  2. PD PUI Kota Bandung Adakan Pelatihan Mubalig
  3. PD PUI Kab. Bogor Selenggarakan Pelatihan Jurnalistik

Contoh teras berita

  1. PW PUI Jabar menggelar Musyawarah Kerja Wilayah di Gedung IPA Bandung, Sabtu (29/6/2013) untuk mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan dan menyusun program kerja dua tahun ke depan. Menurut Ketua Umum PW PUI Jabar, Drs. Iding Bahrudin, mukerwil ini ….. dst.
  2. PD PUI Kota Bandung mengadakan Pelatihan Mubalig untuk mencetak kader-kader mubalig andal bagi kepentingan syi’ar Islam. Menurut  Ketua PD PUI Kota Bandung, …. dst.
  3. PD PUI Kabupaten Bogor menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik, duka iraha (tanggal/bulan/tahun), untuk mencetak kader-kader jurnalis yang akan menjadi juru dakwah di media massa atau dakwah melalui tulisan (da’wah bil qolam). Menurut Ketua PD PUI Kab. Bogor, …. dst.

Isi berita selanjutnya berupa detail kegiatan, seperti materi yang disampaikan, materi yang dibahas, pematerinya, jumlah peserta, dan sebagainya.

Rumus Membuat Teras

Dalam membuat berita, biasanya bagian tersulit adalah membuat teras berita. Ketika teras berita sudah dibuat, maka judul pun ditemukan (lihat kembali contog judul dan teras di atas.

Cara termudah membuat teras berita adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  1. SIAPA melakukan APA KAPAN DI MANA KENAPA
  2. SIAPA mengatakan APA KAPAN DI MANA KENAPA
  3. APA dikatakan SIAPA KAPAN DIMANA KENAPA

SIAPA diisi dengan nama penyelenggara, misalnya PW PUI Jabar atau PD PUI. Melakukan APA diisi nama kegiatan, misalnya mengadakan pelatihan mubalig, diikuti kapan –misalnya Senin (1/7/2013)– dan tempat –misalnya di Sekretariat PD PUI Kota Bandung.

Sok lah cobian, gampang da kalo ada kemauan, ada niat. Menulis itu butuh nawaitu, yakni Willingness to Write, aya kahayang! Upami teu aya kahoyong mah moal bisa-bisa. Sok narulis ah…….!!!!! Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Written by puijabar

This article has 1 comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *