|
Ilustrasi by Google |
Islam menganjurkan agar kita jadi seorang Mukmin itu hendaknya yang kuat. Karena, dengan menjadi orang yang kuat, kuat fisik dan mentalnya, akan mampu membawa agama ini tegak berwibawa. Itu sebabnya, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam selalu menganjurkan umatnya untuk menjadi orang yang kuat. Dinarasikan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari Mukmin yang lemah dan pada kedua-duanya terdapat kebaikan.” (HR. Imam Muslim, an-Nasai’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Itu sebabnya, Rasulullah selalu memperbanyak dalam memohon perlindungan dari sisi-sisi kelemahan dalam segala variannya. Bahkan, secara khusus Rasulullah membaca doa yang sering diulang-ulang di sembarang waktu dan kesempatan. Doa tersebut dinarasikan oleh Anas bin Malik, Dimana ia memberi kesaksian bahwa doa tersebut sering dipanjatkan oleh junjungannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah-resah, sedih, lemah, malas, pelit, pengecut, lilitan hutang, dan tekanan manusia.” (HR. Imam Bukhari, ath-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ahmad).
Jika Rasulullah yang selalu dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala saja masih sering memanjatkan doa tersebut, mestinya kita melebihi beliau dalam membaca doa dan frekuensinya. Doa ini diulang-ulang di sembarang waktu dan tempat. Hanya dengan menjadi Mukmin yang kuatlah seseorang akan mampu menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan umat manusia. Kelemahan akan merontokkan dakwah itu sendiri. (GWA/Zoom)