Ketua Umum DPP PUI Menjadi Pembicara Kunci Webinar Nasional 70 Tahun Fusi PUI
Jawa Barat - Dalam rangka syukuran dan mengambil hikmah Fusi Persatuan Ummat Islam (PUI) pada…
Hari ini Ahad, 17 April 2022 PW Pemudi PUI Jawa Barat dan PD Pemudi PUI se-Jawa Barat kembali mengadakan Kajian Rutin Ramadan (Kantin Ramadan) bertema “Menghidupkan Hati dengan Al-Quran”. Pada acara yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh pemudi PUI Se-Jawa Barat dan umum ini menghadirkan narasumber tunggal yaitu Ustadz H. Iman Budiman, S.Th.I, M.Ag.
Menurut Kang Ibe, demikian ia akrab disapa, ramadan merupakan momentum meningkatkan kualitas ibadah kita untuk menggapai derajat taqwa yang lebih tinggi. Salah satunya adalah dengan mengakrabkan diri kita dengan al-Quran. Kitab suci yang terdiri dari 114 surat ini diturunkan ke bumi untuk memberi petunjuk dan cahaya kepada kita dari kegelapan ke jalan yang terang, jalan yang mendapat ridho Allah serta untuk mempertebal iman bagi kita yang bertakwa.
Menurut Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat ini setiap manusia pasti hatinya pernah berkarat karena dosa dan maksiat yang dilakukannya. Ramadan adalah bulan mulia yang merupakan momentum terbaik dan sangat berharga bagi kita, yang hanya disediakan satu kali dalam setahun. Ia adalah bulan mulia penuh rahmat dan ampunan. Karena itu, kita mesti mengisi kesempatan atau ramadan kali ini dengan amal terbaik.
Ia menambahkan, apalagi bulan ini adalah bulan al-Quran, maka semangat kita untuk berinteraksi dengan al-Quran mesti ditingkatkan. Allah berfirman, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…. “. (QS. al-Baqarah: 185)
Hati yang mendapat celupan al-Quran termanifestasi dalam sikap atau perilaku pembacanya yang selalu terjaga dan tidak terjebak pada hal-hal yang merusak imannya. Orang yang akrab dengan al-Quran biasanya akan bertambah imannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. al-Anfal: 2)
Menurutnya, al-Quran menjadi pembimbing dan obat untuk menyembuhkan orang beriman dari dosa dan maksiat yang dilakukannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam, “Hati ini berkarat seperti berkaratnya besi jika terkena air.” Lalu beliau ditanya: “Apa pembersihnya?” Sabda beliau: “Banyak mengingat mati dan membaca al-Quran.” (HR. Baihaqi).
Mengutip Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya “Berinteraksi dengan al-Quran” terbitan Gema Insani Press (2001), Kang Ibe menyebutkan lima cara berinterasi dengan al-Quran yaitu membaca, mentadaburi, menghafal, mengamalkan dan mendakwahkannya. “Membaca al-Quran adalah cara paling sederhana untuk menghidupkan hati dan jiwa kita dalam menjalani kehidupan ini, sehingga kehidupan kita selalu terbimbing dan mendapat keberkahan dari Allah. Minimal dengan membaca dan mentababurinya, lalu mengamalkan kemudian mendakwahkannya “, tegasnya.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 50 puluhan peserta ini diselingi dengan tanya-jawab seputar materi dan diakhiri dengan pembacaan doa dan pengumuman kegiatan pemudi PUI pada beberapa kesempatan berikutnya. Harapannya kegiatan semacam ini bukan saja menambah semangat dalam menekuni ilmu pengetahuan keagamaan tapi juga semangat menjalankan amal soleh untuk menggapai derajat taqwa kepada-Nya, termasuk dengan jalan yang sangat mudah yaitu semakin akrab dengan al-Quran. (*)