ISLAM WASATHIYYAH Arah, Gerak dan Langkah Dakwah PUI
Training Muslih PUI Jawa Barat se-Priangan TimurOleh: H. Nurhasan Zaidi (Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI)“Dan demikian…
Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Merawat Indonesia” dan Ketua Biro Media PUI Cirebon
Persatuan Ummat Islam (PUI) merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia yang didirikan pada 21 Desember 1917. Kini PUI sudah memasuki abad kedua, sebuah usia yang cukup tua untuk sebuah organisasi yang memiliki misi dakwah dan pendidikan sekaligus aksi sosial dan ekonomi di berbagai penjuru. Dari tahun ke tahun kemajuan dan perkembangan PUI semakin geliat dan tentu saja membanggakan. Tentu kuncinya adalah terjaganya soliditas dan semangat ekspansi yang tak kenal lelah.
Pada Ahad 7 Mei 2023, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Ummat Islam (PUI) Kabupaten Cirebon mengadakan acara pelantikan dan upgrading pengurus untuk periode 2023-2028 di Pendopo Bupati Cirebon. Acara ini juga diisi dengan musyawarah kerja daerah (Mukerda) untuk menentukan program dan kegiatan prioritas ke depan. Para sesepuh PUI tingkat pusat, wilayah dan daerah turut hadir pada acara ini. Termasuk beberapa undangan non PUI yang diundang juga turut hadir.
Pendiri PUI adalah pendiri NKRI, dengan demikian PUI memiliki tanggungjawab untuk melahirkan para pemimpin baru yang diperuntukkan bagi kebangkitan umat dan bangsa. Saat ini PUI menjelang berusia 106 tahun. Usia tua semacam ini memungkinkan PUI untuk melakukan kerja-kerja besar bagi kemajuan umat dan bangsa. PUI Cirebon tentu memiliki tanggungjawab besar dalam melanjutkan peran dakwah dan sosial PUI ke depan. Tentu diawali dengan soliditas internal dan semangat berkontribusi. Sehingga tema “Menggembirakan Kembali PUI” yang dijadikan tema acara hari ini menemukan konteksnya.
Tema tersebut diupayakan agar menjadi spirit dan berdampak pada upaya kebangkitan dan kepemimpinan umat sebagaimana yang dilakoni oleh para pendiri PUI seabad silam. Diantara kunci penting yang memungkinkan terwujudnya peran semacam itu diantaranya sebagai berikut, Pertama, niat baik, tekad dan idealisme. Para pendiri PUI adalah para pejuang yang ikhlas dan tulus dalam berjuang. Mereka telah mengorbankan seluruh apa yang mereka miliki demi berdiri dan majunya PUI. Mereka memiliki tekad dan idealisme yang kokoh, sehingga dampaknya bisa dirasakan hingga saat ini. Generasi baru PUI perlu menjaga nilai-nilai para leluhur, sehingga PUI ke depan semakin maju namun tetap menjaga spirit perjuangan.
Kedua, gagasan dan narasi. Islam adalah agama yang sangat akrab dengan ilmu pengetahuan. Ajaran Islam pun sangat konektif dengan ilmu bahkan ilmu itu sendiri. Diantara sebab utama Islam bisa diterima oleh umat manusia lintas peradaban adalah karena Islam menghargai ilmu pengetahuan dan menghargai akal sehat. Proses pendalaman keislaman dan berbagai mata keilmuan merupakan agenda yang perlu diprioritaskan oleh PUI ke depan. Diskusi dan publikasi gagasan perlu menjadi perhatian dan prioritas PUI saat ini dan ke depan, tentu dengan memanfaatkan berbagai media yang tersedia, baik media massa maupun media sosial juga media online.
Ketiga, sumber daya manusia atau SDM. Elemen penting kebangkitan umat adalah SDM yang berkualitas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak meninggalkan harta dan jabatan sebagai wujud cintanya pada kita. Namun beliau meninggalkan generasi terbaik yaitu para sahabat dan pengikut mereka yang setia pada jalannya. Bila hendak memimpin perubahan atau kebangkitan umat dan bangsa maka PUI perlu memastikan kaderisasinya berjalan dengan baik. Sebab kaderisasi adalah proses paling apik dalam melahirkan SDM sekaligus pemimpin yang kredibel, sehingga layak mendapat kepercayaan masyarakat luas.
Keempat, kolaborasi dan kerjasama. Kebangkitan juga ditentukan oleh kemampuan berkolaborasi dan bekerjasama dengan elemen umat dan bangsa lainnya. PUI punya tanggungjawab moral dalam rangka terbangunnya kolaborasi lintas elemen dalam memajukan umat dan bangsa ini ke depan. Semangat persatuan yang sangat melekat pada PUI perlu dijaga dan dijadikan spirit dalam menyatukan umat yang beragam latar belakang. Menyatukan umat yang beragam tidak mesti duduk pada tempat yang sama, sebab yang utama adalah kesamaan tujuan yaitu kebangkitan umat dan bangsa.
Menggembirakan kembali PUI merupakan sebuah spirit untuk memastikan langkah PUI ke depan semakin jelas dan terarah. PUI perlu bekerja keras dalam rangka menyatukan umat dan elemen bangsa ini sehingga bisa optimal dalam menebar manfaat bagi sesama dan memajukan Indonesia. Menurut KH. Nurhasan Zaidi (Ketua Umum DPP PUI), cita-cita kebangkitan dan idealisme kepemimpinan umat mesti dijadikan sebagai orientasi PUI ke depan. Kuncinya adalah kaderisasi, kekuatan narasi dan kegiatan praktis serta kolaborasi yang memungkinkan terbentuknya generasi pemimpin, sehingga kebaikan menebar ke berbagai pelosok Indonesia bahkan dunia. Kita optimis PUI mampu menjalankan tugas sejarah itu dengan baik dan sukses. (*)