pro mursiMesir adalah lempeng peradaban ummat Islam dan kebudayaan Timur Tengah. Apa yang terjadi di sana akan berpengaruh kepada seluruh kawasan Timur Tengah dan dunia Islam. Saat ini, tengah terjadi krisis politik dan kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap Presiden Muhammad Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih oleh rakyatnya secara langsung dan demokratis.

Kami menilai bahwa perkembangan demokrasi di Mesir sudah tidak sehat karena diinterevensi oleh militer. Proses demokratisasi dan transisi demokrasi Mesir telah dibuat cacat oleh sikap militer dengan arogansi kekuatannya. Kudeta terhadap kekuasaan yang Sah tak ubahnya sebagai tirani yang tak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.

Selain itu, kami melihat bahwa krisis di Mesir bukan hanya masalah krisis politik saja, tetapi juga masalah eksistensi dakwah Islam di Mesir, selain berdampak buruk karena menghambat civil society dan eksistensi ormas Islam di Mesir.

Dilihat dari sudut pandang Indonesia, Mesir sudah lama berhubungan dengan Indonesia. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Mesir adalah negara pertama di dunia yg mengakui kemerdekaan negara Republik Indonesia. Ketika itu Indonesia diwakili oleh KH. Agus Salim dan Sutan Syahrir melakukan lawatan ke Mesir di awal kemerdekaan Indonesia, dengan bantuan Ikhwanul Muslimin yang memfasilitasi pertemuan sehingga dapat menghadap ke Raja Faruk, penguasa mesir saat itu. Dalam pertemuan itulah Mesir memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia melalui perwakilan Indonesia KH. Agus Salim dan Sutan Sahrir.

Atas segala yang telah terjadi itu, kami dari Dewan Pengurus Pusat PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI) menyatakan sikap:

  1. Menolak segala bentuk intervensi terhadap demokrasi, termasuk intervensi asing di luar negara Mesir yang akan mencampuri urusan dalam negeri mereka dengan memanfaatkan militer dan pihak oposisi, justru akan menghancurkan peluang transisi demokrasi yang terjadi.
  2. Mendorong adanya perdamaian dengan bentuk dialog antara seluruh elemen politik dan organisasi di Mesir. Utamanya antara Ikhwanul Muslimin sebagai ormas terbesar dengan Pimpinan Militer.
  3. Sebagai sesama bangsa yg mayoritas muslim terbesar di dunia dengan rasa cinta dan ukhuwah kami turut mendo’akan agar situasi politik dan dakwah di Mesir cepat pulih kembali.
  4. DPP PUI menyerukan agar kaum muslimin di seluruh dunia membaca doa qunut nazilah untuk mendoakan saudara-saudara kita di Mesir serta diselamatkan dari pembantaian karena pertikaian.
  5. Meminta pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional untuk mendesak lembaga HAM internasional agar berupaya semaksimal mungkin mencegah terjadinya aksi pelanggaran HAM oleh militer di Mesir terhadap rakyat civil.

Demikian pernyataan sikap dan seruan Persatuan Ummat Islam. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa para korban civil di Mesir dan semoga krisis di Mesir segera berakhir, aamiin.

Jakarta, 05 Juli 2013/26 Sya’ban 1434 
Dewan Pengurus Pusat PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI),
H. Nurhasan Zaidi  (Ketua Umum)
H. Ahmadie Thaha (Sekretaris Jenderal)

Written by puijabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *