Saudaraku, terkadang kita melihat orang lain lebih enak hidupnya. Padahal bisa jadi lebih sulit, hanya saja mereka TIDAK MENGELUH.
Ada yang mendapatkan anugrah mudah jodoh dan anak tetapi kesulitan dalam rezeki. Ada yang mudah jodoh dan anak tetapi suaminya tidak bertanggung jawab. Ada yang suaminya sangat baik dan bertanggung jawab tetapi mendapatkan mertua yang kurang baik. Ada yang suami dan mertua sangat baik tetapi tidak kunjung mendapatkan buat hati.
Begitulah seterusnya rantai kehidupan dunia yang tidak pernah sempurna. Kebahagiaan abadi dan sempurna hanya di surga.
Saudaraku, masing-masing ada ujian dan fitnahnya. Fitnah berupa nikmat atau keburukan. Karena nikmat juga bisa menjadi fitnah/ujian
Allah berfirman,
ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔ
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).” (QS.Al-Anbiya: 35)
Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
ﻣﺼﻴﺒﺔ ﺗﻘﺒﻞ ﺑﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ ﻣﻦ ﻧﻌﻤﺔ ﺗﻨﺴﻴﻚ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ
“Musibah yang mendekatkan-mu kepada Allah lebih baik dari nikmat yang membuat-mu lupa kepada Allah” (Tasliyah Ahlil mashaa-ib hal. 227)
Saudaraku, jika ada ujian nikmati saja dan jalani dengan sabar. Ujian tanda cinta Allah yang akan menaikkan derajat dan menghapuskan dosa. (GWA/Zoom)