H. Eka Hardiana
EMBUN PAGI
Oleh: H. Eka Hardiana
Kemaksiatan adalah Akibat dari Kemaksiatan Sebelumnya
Apabila engkau melihat dirimu cenderung berbuat maksiat maka ketahuilah bahwa penyebabnya ialah kemaksiatan yang telah engkau kerjakan sebelumnya.
Sebab, kemaksiatan itu menumbuhkan kemaksiatan lain, dan dosa menimbulkan dosa yang lain.
“Kemaksiatan adalah akibat dari kemaksiatan sebelumnya, dan kebaikan setelah kebaikan adalah buah dari kebaikan yang pertama.”
[Shaidul Khathir. Ibnul Jauzi, hal 55]
Seperti juga dikatakan Abul Hasan Al-Muzani, “Dosa setelah dosa adalah akibat dari dosa yang pertama, dan kebaikan setelah kebaikan adalah buah dari kebaikan yang pertama.”.
[Shifatus Shafwah:2/577]
Persis mata rantai yang antara satu dengan yang lain saling menguatkan. Atau, seperti biji²an yang terangkai menjadi satu, apabila satu biji terjatuh dari rangkaian itu maka ikatan akan kendor dan biji² yang lain akan ikut berjatuhan.
Urwah bin Zubair bin Awam membuat sebuah kaidah untuk mengingatkan para dai setelahnya, “Apabila engkau melihat seseorang mengerjakan sesuatu kebaikan maka ketahuilah bahwa kebaikan tersebut akan melahirkan kebaikan² yang lain yang akan ia kerjakan. Apabila engkau melihatnya mengerjakan kejelekan maka ketahuilah bahwa kejelekan tersebut akan melahirkan kejelekkan² yang lain.  Karena kebaikan menunjukkan kebaikan yang lain dan kejelekkan menunjukkan kejelekkan yang lain.”
[Shifatus Shafwah: 2/457]
Sama seperti yang dikatakan Ibnul Jauzi, “Sesuai kadar keberanian seseorang berbuat dosa dan sejauh mana kadar dosa tersebut maka seperti itu pula akan keluar aroma busuk darinya sehingga hati membencinya.”
[Al-Fawa’id. Ibnul Qayyim, hal.39] 
(Bersambung)
Sumber:
Kitab Lamhah Tarbawiyah min Hayah At-Tabi’in, Asyraf Hasan Thabal (Edisi Indonesia, Tarbiyah Ruhiyah Ala Tabi’in)
Pamoyanan, 7 Sya’ban 1441 H/1 April 2020 M (ZOOM)

Written by puijabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *