Bertepatan dengan momentum hari Kesaktian Pancasila, hari Sabtu, 1 Oktober 2022, bertempat di Ballroom Hotel Fave Garut, dilaksanakan acara Pelantikan Pengurus PD PUI Garut dan PD Wanita PUI Garut.
Garut sebagai salah satu kabupaten penyuplai ulama di Jawa barat khususnya memiliki tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya sebagai kabupaten santri. Kota berjulukan kota Intan, memiliki arti bahwa Garut melahirkan para tokoh keilmuan di Nusantara.
Dalam sambutannya, ketua DPD PUI Garut, Iwan Kurniawan, SH., S.Pd, M.Pd, menegaskan bahwa PUI lahir dari tokoh-tokoh pendukung sekaligus pemrakarsa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945. KH Ahmad Sanusi, KH Abdul Halim, dan Mr Syamsuddin adalah tokoh PUI yg juga anggota BPUPKI.
Oleh karen itu, seluruh anggota PUI Garut wajib pancasilais, menjaga setiap nilai Pancasila, terutama sila pertama Ketuhanan yg Maha Esa dengan jalan dakwah yg wasathiyah, sebagai jalan dakwah PUI.


Sedangkan ketua Umum PUI Jawa barat, KH Iman Budiman, SThI.M.Ag, berpesan agar PUI Garut hadir secara nyata di tengah umat di kabupaten Garut, berkolaborasi dan bersinergi dengan ormas-ormas Islam lainnya di Garut dan Muspida setempat, membendung paham2 yg dilarang di NKRI serta aliran2 sesat, sehingga Garut tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai daerah yg senantia melahirkan ulama-ulama pembela umat.
secara khusus Ketua Umum PUI Jabar memiliki kenangan tersendiri terhadap Kab. Garut, karena beliau merupakan alumni Madrasah Tsnawiyah dan Aliyah Garut, “setiap berkunjung ke Garut , saya serasa pulang kampung, banyak teman sekolah yang saat ini sudah menjadi tokoh yang berkiprah membangun Garut”, lanjutnya.


Di puncak acara, ketua Umum PUI Pusat, kH Nurhasan Zaidi secara khusus menjelaskan bahwa PUI memiliki aset wakaf yang cukup banyak di Garut, DNA ini merupakan potensi yang luar biasa bagi PUI Garut untuk dikelola secara amanah dan profesional.
Selain mendapatkan haknya dari APBD/pemerintah, yang memang harus diperjuangkan untuk mendapatkannya, PUI Garut harus dapat memanfaatkan potensi aset wakaf dan jug aSDM yang ada agar pelayanan pada umat dapat maksimal.
Ormas Islam melahirkan pemimpin-pemimpin informal yang mandiri dan harus diperhatikan benar oleh pemerintah sebagai pelayan rakyat, bekali ormas Islam dengan bantuan berupa kail,. Misal, membangun ruko di aset wakaf ormas, sehingga bisa mandiri secara ekonomi dan secara tidak langsung membantu pemerintah juga dalam pengentasan kemiskinan yg jumlahnya terus meningkat akibat krisis multidimensi saat ini. (hg)

Written by PUI Jabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *