MENGENANG USTADZ TATE QOMARUDDIN; DAI, POLITISI DAN PENULIS PRODUKTIF
Oleh: Syamsudin Kadir Wakil Sekretaris Umum DPW PUI Jawa Barat HARI ini Sabtu 17 Juli…
Sahabat-sahabatku …! kita datang dari tiada, datang hanya singgah sementara untuk mempersiapkan bekal menuju perjalanan abadi. Tujuan hidup sebenarnya bukan dunia, bukan untuk bermegah diri bersusah payah untuk memperkaya diri. Dunia ini bukan tempat tinggal yg hakiki, dunia ini hanya untuk mempersiapkan bekal, bekal yang akan kita bawa pulang kenegri asal, mau atau tidak kita pasti akan menempuh / meneruskan perjalanan itu.
KITA diberi umur cukup panjang sampai 60 atau 70 tahun. Mari kita renungkan ayat ini :
“. dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.(Qs.fathir, 35:37 )
Ibnu Abbas dan para pentahqiq yang lain menjelaskan, umur cukup itu adalah 60-70 tahun, sementara ikrimah, ibnu ‘uyainah mengatakan umur yang cukup adalah dengan sudah tumbuhnya uban dikepala, sedangkan Al-Hasan, Al-Kilabi dan Masruq yang dinukil pula dari ibnu Abbas adalah empat puluh tahun, merekapun menuturkan secara umum, penduduk madinah yang sudah berusia 40 tahun akan berkonsentrasi dalam beribadahnya.” ( Bahjatun Nadzirin / syarah riyadhu shalihin 1 : 380 )
Kematian adalah pintu yang paling tipis, yang membatasi dunia dan akhiratmu, sedikit saja terpeleset boleh jadi akan tersungkur menabrak pintu itu, setelah mati baru sadar dan minta kembali keduania untuk beramal, sebagaimana Allaah menjelaskan dalam kitabNya
Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
Dan, jika Sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin.”( Qs. 32:11-12 )
Sahabat-sahabatku….! yang ingin selamat dalam perjalanan abadi menuju akhirat, tentu membutuhkan bekal yang sangat banyak, seperti kita akan melakukan sebuah perjalanan pasti mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya agar tidak kehabisan ditengah perjalanan, jangan sampai belum sampai ketujuan bekal sudah habis menjadi sengsara dan menderita.
Oleh karena itu, kenapa Ramadhan Allaah datangkan dalam kondisi kita masih sehat, tak seperti yang lain sehari sebelum ramadhan datang dia sakit bahkan ada yang tiba-tiba meninggal?, tiada lain kecuali kita diajak untuk bertafakur, bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menambah perbekalan yang akan menyelamatkan kita dari adzab yang pasti terjadi dengan kewajiban shaum dan ibadah yang lainnya baik ritualitas maupun sosialitas ( Mahdhoh/ghair mahdhoh ), subhanallaah walhamdulillaah.
Karena itu Allaah menentukan tujuan dengan shaum kita, agar menjadi orang-orang yang terbentuk jiwa muttaqiin.
Imam Ar-Razi mengatakan :
اَلزَّادُ التَّقْوَى خَيْرٌ مِنَ الزَّادِ الْأُوْلَى
Perbekalan takwa lebih baik daripada perbekalan dunia, alasannya adalah :
اَنَّ الزَّادَ الدُّنْيَا يَخْلُصُكُ مِنْ عَذَابٍ مَوْهُوْمٍ وَزَادَ اْلأَخِرَةِ يَخْلُصُكَ مِنْ عَذَابٍ مُتَيَقِّيْنَ
Sesungguhnya perbekalan dunia hanya akanmenyelamatkan kamu dari bencana yang belum tentu terjadi, seangkan perbekalan akhirat akan menyelamatkanmu dari bencana yang pasti adanya.
اَنَّ الزَّادَ الدُّنْيَا يَخْلُصُكَ مِنْ عَذَابٍ مُنْقَطِعٍ وَزَادَ اْلأَخِرَةِ يَخْلُصُكَ مِنْ عَذَابٍ دَ ائِمٍ
Sesungguhnya perbekalan dunia hanya akan menyelamatkan kamu dari siksa yang selalu terputus, sedangkan perbekalan akhirat akan menyelamatkan kamu dari siksa yang tak pernah putus.
اَنَّ الزَّادَ الدُّنْيَا يُوَصِّلُكَ اِلَى لَذَّةٍ مَمْزُوْجَةٍ بِاْلأَلاَمِ وَاْلأَسْقَامِ وَالْبَلَيَاتِ وَزَادَ اْلأَخِرَةِ يُوَصِّلُكَ اِلَى لَذَّةٍ بَاقِيَةٍ خَالِصَةً عَنْ شَوَائِبِ الْمُضَرَّةِ اَامِنَةً مِنَ اْلأِنْقِطَاعِ وَالزَّوَالِ
Sesungguhnya perbekalan dunia hanya akan menghubungkan kamu kepada kelezatan yang bercampur baur dengan penyakit, rasa sakit dan macam-macam malapetaka, sedangkan perbekalan akhirat akan menghubungkan kamu kepada kelezatan yang tetap bersih dan tidak tercemari berbagai kemadharatan, akan aman tak pernah putus dan hilang.
اَنَّ الزَّادَ الدُنْيَا وَهِيَ كُلُّ سَاعَةٍ فِى اْلأَدْبَارِ وَاْلأِنْقِضَاءِ وَزَادَ اْلأَخِرَةِ يُوَصِّلُكَ اِلَى اْلأَخِرَةِ وَهِيَ كُلُّ سَاعَةٍ فِى اْلأِقْبَالِ وَالْقُرْبِ وَالْوُصُوْلِ
Sesungguhnya bekal perjalanan dunia itu setiapa waktu akan pergi meninggalkan dan akan habis dan ada ujungnya,sedangkan perbekalan untuk akhirat akan menghubungkan kamu keakhirat dan ia setiap saat selalu menghadap dekat dan sampai
اَنَّ الزَّادَ الدُّنْيَا يُوَصِّلُكَ اِلَى مِنْصَةِ الشَّهْوَةِ وَالنَّفْسِ وَزَادَ اْلأَخِرَةِ يُوَصِّلُكَ اِلَى عُتْبَةِ الْجَلاَلِ وَالْقُدُوْسِ
Sesungguhnya perbekalan didunia akan menghubungkan kamu kepada sesuatu yang dissuaikan dengan syahwat dan nafsu, seangkan perbekalan akhirat akan menyampaikan kamu kepada derajat kemuliaan dan kesucian
فَثَبَتَ بِمَجْمُوْعٍ مَا ذَكَرْنَا اَنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
Maka tetaplah dengan semua yang kami sampaikan ini, bahwa sebaik-baik bekal adalah ketaqwaan.Tafsir Al-kabir 5 : 143 )
Rasul mengajarkan sebuah do’a kepada Mu’adz bin Jabal, sebagai tuntunan untuk kita juga tentunya, yaitu :
اَلَّلهُمَّ اَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allaah, aku mohon pertolongan kepadaMu untuk berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu dan untuk memperbaiki ibadahku kepadaMu.
Benar jika Rasul mengatakan Ramadhan adalah bulan Taubat, bulan kebaikan, bulan Al-Qur’an untuk dipelajari, bulan kasih sayang dsb.
Sahabat-sahabatku.. Demikianlah makna shaum mempunyai tujuan “semoga kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa yang Allaah janjikan berupa hidup penuh berkah insyaAllaah diakhirat syurga. Wallaahu A’lam
(A. Suhendar, S.Pd.I)