Oleh: H. Iman Budiman, S.Th.I, M.Ag.
(Ketua DPW PUI Jawa Barat Periode 2021-2026)

KEBERADAAN HIMA PUI adalah penentu penting masa depan organisasi masyarakat berbasis massa Islam Persatuan Ummat Islam (PUI). Terutama HIMA PUI Jawa Barat yang tergolong paling aktif dari berbagai HIMA PUI di seluruh Indonesia. Hal semacam itu mesti disampaikan sejak awal sebagai ikhtiar untuk terus membangun rasa percaya diri dan optimisme bahwa masa depan PUI dan negeri tercinta Indonesia bakal semakin cerah dan mencerahkan.

Secara umum, mahasiswa memiliki ciri khas dan karakteristik yang unik. Mereka akrab dengan intelektualitas, semangat, motivasi, optimisme, keberanian, dan tanggungjawab. Hal-hal semacam itu layak disematkan pada mahasiswa, terutama HIMA PUI Jawa Barat. Karena itu mahasiswa, terutama HIMA PUI Jawa Barat, tidak boleh loyo dan terlihat lunglai, sebab selalu punya alasan bahkan memang mesti selalu tampil dengan penuh gairah.

Dengan ciri khas semacam itu, membuat HIMA PUI Jawa Barat semakin layak menjadi kekuatan utama perubahan di segala level kehidupan keumatan dan kebangsaan, terutama di Jawa Barat. HIMA PUI Jawa Barat mesti meningkatkan jenjangnya menjadi suluh perubahan umat dan bangsa ke arah yang lebih baik sekaligus maju, lebih khusus lagi di Jawa Barat yang hingga kini masih menjadi propinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

Mahasiswa dalam lintasan sejarah adalah suluh paling penting yang selalu mengobarkan api perubahan. Di berbagai benua, bila ditelisik berbagai perubahan yang terjadi di dalamnya, maka kuncinya adalah mahasiswa. Tidak salah bila di Indonesia juga perubahan dari sebuah orde ke orde berikutnya, dari Orde Lama ke Orde Baru, lalu dari Orde Baru ke Orde Reformasi, elemen penentunya adalah mahasiswa. Singkatnya, setiap perubahan di seluruh penjuru bumi, termasuk di Indonesia, maka mahasiswa adalah rahasianya.

Pesannya sangat tegas dan jelas bahwa HIMA PUI Jawa Barat mesti selalu hadir dalam semua momentum perubahan di seluruh lini, terutama dalam dinamika keumatan dan kedaerahan di Jawa Barat. HIMA PUI Jawa Barat tidak boleh absen dari berbagai momentum yang selalu hadir. HIMA PUI Jawa Barat sebagai bagian yang tak terpisahlan dari PUI mesti selalu hadir di tengah-tengah dinamika sosial dan menjadi penentu utama.

Mahasiswa sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dari pemuda. Baik dari segi usia maupun dari segi karakteristiknya, pada dasarnya dua nama ini memiliki kesamaan yang tidak bisa dipisah-pisahkkan. Dengan demikian, bila perubahan sosial selalu terjadi karena keterlibatan para pemuda maka HIMA PUI Jawa Barat sebagai bagian dari elemen muda (pemuda) mesti mengambil posisi tegas bagi dinamika keumatan dan kebangsaan, terutama di Jawa Barat.

HIMA PUI Jawa Barat mesti aktif mengkaji dan mengambil inspirasi dari semangat kaum muda dalam sejarah, terutama sejarah peradaban Islam. Di dalam al-Quran Allah menjelaskan perjalanan, karakteristik dan peran kaum muda dalam berbagai momentum perubahan. Hal tersebut Allah lukiskan dalam peta jalan sejarah yang apik dan unik. Lintasan sejarah semacam itu adalah cermin tempat kaum muda era ini dan ke depan, termasuk HIMA PUI Jawa Barat, untuk berkaca tentang banyak hal.

Misalnya, sejarah tentang Nabi Yusuf (QS. Yusuf, QS. Hud, QS. ar-Radu), Nabi Ibrahim (QS. an-Nisa: 125, QS. al-Baqarah: 124, 130-132, 260, QS. al-Anam: 74, 77-78, QS. al-Anbiya: 52-53, 55-58, 68-70, QS. as-Saffat: 97-98, QS. al-Ankabut: 24), Nabi Musa (QS. Thaaha: 39, 77, QS. al-Qashash: 4, 7, 30, 32, 40, QS. al-Araf: 123-124, ) dan nabi-nabi yang lainnya.

Bila ditelisik, maka diantara modal para nabi muda tersebut diantaranya, pertama, spiritualitas yang berbasis pada keimanan yang kuat kepada Allah, kedua, intelektualitas yang berbasis pada kecerdasan berilmu, dan ketiga, keberanian bersikap yang berbasis pada tanggungjawab moral atas berbagai realitas sosial yang ada di sekitar mereka.

Tiga hal tersebut hanya akan diperoleh melalui proses pembacaan dan internalisasi yang kuat, yang dilakukan secara terus menerus. Mereka adalah sosok kaum muda yang mau dan mampu membaca ayat-ayat Allah secara aktif dan melakukan dialektika yang rutin terhadap konteks ayat-ayat tersebut, serta mendialektikakan ayat-ayat Allah tersebut pada kehidupan ril yang terjadi (now) dan ke masa depan (futuristik).

Dampaknya, mereka pun menjadi kaum muda yang benar-benar berani. Keberanian mereka bukan “ngasal”, tapi berbasis pada argumentasi, kesadaran dan pertanggungjawaban. Parameternya adalah Wahyu Allah. Mereka berpijak pada Wahyu dan membangun kesadaran sosial dari nilai-nilai dan prinsip Wahyu itu. Sehingga kebenaran yang mereka miliki dimanfaatkan untuk membela yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah juga umat manusia. Itulah yang disebut sebagai pertanggungjawaban transendental sekaligus humanistik.

Keberanian untuk bersikap dan mengambil langkah-langkah kreatif adalah kunci sekaligus modal penting bagi mahasiswa era ini, terutama bagi HIMA PUI Jawa Barat ke depan. HIMA PUI Jawa Barat tidak boleh terpapar kegamangan dalam berorganisasi dan dalam menjalankan roda gerakan. Sebab kegamangan semacam itu hanya akan membuat HIMA PUI Jawa Barat tergilas oleh berbagai dinamika dan arus perubahan yang terus hadir dan akhir-akhir ini gelombangnya semakin kencang.

Kader HIMA PUI Jawa Barat perlu membangun rasa percaya diri dan optimisme pada dirinya bahwa organisasinya mampu menjadi kekuatan terdepan dalam menghadirkan perubahan. Termasuk menjadi kekuatan yang membawa arus besar perubahan Jawa Barat dan Indonesia. Bahkan mesti ada mimpi besar bahwa kader HIMA PUI Jawa Barat era ini adalah pemimpin masa depan PUI Jawa Barat, bahkan pemimpin masa depan Indonesia.

HIMA PUI Jawa Barat perlu menjadi penjaga semangat sekaligus cita-cita atau impian PUI menuju organisasi besar Islam di Jawa Barat bahkan Indonesia. HIMA PUI Jawa Barat adalah penentu utama yang memastikan apakah PUI benar-benar menjadi organisasi masyarakat Islam terbesar atau tidak. Tanggungjawab ini mesti dijaga dan dijadikan renungan atau pemikiran para kader HIMA PUI Jawa Barat, sehingga langkah oragnisasi ke depan semakin tegas, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tetapi cita-cita atau impian semacam itu benar-benar menajdi kenyataan manakala HIMA PUI Jawa Barat terus melakukan pematangan kapasitas, terus melakukan internalisasi nilai-nilai Intisab PUI yang delapan (ishlah ats tsamaniyah), dan penguatan aspek penunjang lainnya. Misalnya, penguatan intelektual melalui penguatan tradisi baca, tulis dan diskusi, termasuk penelitian ilmiah di internal organisasi. Hal lain, HIMA PUI Jawa Barat juga perlu melakukan penguatan organisasi dalam beragam sisinya seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), profesionalitas organisasi dan kemampuan adaptasi dengan jiwa zaman.

Di era media massa dan media online (media sosial) yang semakin menjamur akhir-akhir ini, HIMA PUI Jawa Barat perlu berperan lebih giat lagi. Di era kompetisi ini, HIMA PUI Jawa Barat perlu memperluas segmentasi dan kualitas jaringannya. Komunikasi lintas organsiasi beragam latar belakang juga perlu dilakukan, bahkan dijadikan prioritas. Kemampuan semacam ini hanya akan bisa dilakukan manakala HIMA PUI Jawa Barat memiliki kecerdasan yang mumpuni. Sehingga pada saat membangun jaringan dan komunikasi dengan banyak kalangan, HIMA PUI Jawa Barat tidak gagap, tapi membawa segudang ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas.

Karena itu pula, tradisi intelektual seperti baca, tulis dan diskusi serta penelitian ilmiah perlu dijaga dan dijadikan tradisi khas HIMA PUI Jawa Barat kini dan ke depan. Munculnya berbagai media massa dan media online (sosial) mesti diisi oleh ide dan pemikiran jenial, sehingga keberadaan media semacam itu lebih bermanfaat dan produktif bagi kemajuan peradaban umat dan bangsa. Dan, yang menjadi narator ide dan pemikiran jenial tersebut adalah kader HIMA PUI Jaw Barat itu sendiri.

Singkatnya, mahasiswa, terutama HIMA PUI Jawa Barat mesti turut andil menjadi kekuatan penting bagi hadirnya perubahan di negeri ini, terutama di Jawa Barat. Untuk itu, jangan sia-siakan waktu yang ada. Isilah segala kesempatan yang hadir dengan berbagai kegiatan atau aktivitas yang bermanfaat dan produktif. HIMA PUI Jawa Barat tidak boleh berdiam diri atas apapun yang terjadi di tengah umat dan bangsa, sebab diamnya akan berdampak serius, yaitu bakal tergilas.

Di atas segalanya, sudah saatnya HIMA PUI Jawa Barat menjadi perselancar ulung di tengah gelombang perubahan yang semakin kompetitif dan nyaris tak terprediksi ini. Saya sangat percaya dan optimis bahwa HIMA PUI Jawa Barat mau dan mampu mengambil sekaligus menjalankan peran itu. Bila itu yang dilakoni oleh HIMA PUI Jawa Barat, maka itu pertanda sejarah masih bersama HIMA PUI Jawa Barat. Karena memang mestinya sejarah masa depan PUI dan Indonesia tidak boleh dititipkan kepada siapapun! (*)

* Bandung; Sabtu, 5 Ramadan 1442 H/17 April 2021.

Written by PUI Jabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *